Iqbal Anas

Kepala Sekolah SDIT Adzkia Bukittinggi Sumatera Barat...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pendidikan Karakter itu Ya Keteladanan

Pendidikan Karakter itu Ya Keteladanan

Pendidikan karakter sudah menjadi suatu yang sangat penting dalam dunia pendidikan hari ini. Kurikulum K-13 sudah menitiktekankan secara konsesional bahwa pendidikan karakter adalah porsi terbesar dalam muatan kurikulum ini. Sudah banyak seminar, lokakarya dan workshop terkait dengan pendidikan karakter. Lantas sebenarnya apa dan bagaimana pendidikan karakter itu sebenarnya.

Saya tertarik untuk sedikit mengulas masalah ini karena ini persoalan yang sangat penting dalam pendidikan hari ini. Pertanyaannya seperti apa pendidikan karakter itu? apakah pendidikan karakter adalah pendidikan normatif yang diberikan kepada anak secara kognitif, yang kemudian nanti ditanyakan lagi sewaktu penilaian akhir semester? dan bagaimana ketika jawaban anak nilainya adalah 100, apakah lantas pendidikan karakter sudah berhasil? agaknya hal ini perlu kita dalami lagi.

Kita masih melihat dirumah misalnya, orang tua yang ketika menerima tamu dirumah, mengatakan kepada anaknya, tolong sampaikan kepada orang yang datang itu bahwa ayah sedang tidak dirumah. Pendidikan karakter sedang berlangsung. karakter ketidakjujuran, karakter manipulasi, karakter korup. Apakah kemudian karakter anak akan berubah menjadi baik, jujur, berintegritas hanya dengan nilainya 100 disekolah sementara dalam kehidupannya dia menemukan hal-hal yang bertentangan dengan apa yang dijawabnya dalam soal-soal ujian?

Disekolah misalnya, seorang guru menyuruh murid-muridnya sholat duha, sementara dia setelah menyuruh anak kemudian masuk kantor dan kemudian ngobrol sambil tertawa-tawa bersama rekan-rekannya yang lain. Itulah pendidikan karakter. Apa yang dicontohkan dan dilakukan, itulah yang pendidikan karakter sebenarnya, bukan teori-teori yang dihafal oleh anak dan diuji saat ujian.

Sederhananya, pendidikan karakter itu ya keteladanan, ya itu saja. Simple. Keteladanan. Karakter apa yang diinginkan ada pada diri anak oleh orang tua atau guru, maka karakter itu pula yang dicontohkan oleh orang tua dan gurunya.

Semoga Bermanfaat

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Setuju, Pak. Keteladanan lebih utama dibandingkan dengan teori perilaku. Selamat berkarya!

27 Jan
Balas

terima kasih buk

27 Jan

Setuju pak

27 Jan
Balas

Setuju

27 Jan
Balas

terima kasih buk

27 Jan
Balas

setuju bangeeeet... mengajarkan karakter anak ya dengan keteladanan. anak itu meniru. harus sinergi juga antara orangtua dan guru.

27 Jan
Balas

Contoh keteladanan harus didampingi dengan contoh tidak bisa dengan katakata, diawali dari diri kita sendiri. Bagaimana kita mai menjadi tauladan kalau diri ini belum bisa memberikan contoh yang baik

27 Jan
Balas

Mantab

27 Jan
Balas

Mantap

28 Jan
Balas



search

New Post